Jurnal Penyesuaian
Pencatatan Ayat Jurnal Penyesuaian
Akun yang biasanya memerlukan jurnal penyesuaian adalah:
1. Beban dibayar di muka
Awal pencatatan sebagai harta nanti jadi beban
Contoh dari akun beban dibayar di muka adalah sewa dibayar di muka, asuransi dibayar di muka, iklan dibayar di muka, bunga dibayar di muka, dll.
Pencatatan beban dibayar di muka dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
- dicatat sebagai harta à jurnal penyesuaian untuk yang sudah dijalani saja
- dicatat sebagai bebanà jurnal penyesuaian untuk masa yang belum dijalani
Ilustrasi pencatatan:
Pada tanggal 1 juli 2010 perusahaan membayar sewa gedung untuk masa dua tahun sebesar Rp10.000.000,00.
Jika dicatat sebagai harta, maka ayat jurnal pada tanggal 1 juli 2010 adalah:
- dicatat sebagai harta à jurnal penyesuaian untuk yang sudah dijalani saja
- dicatat sebagai bebanà jurnal penyesuaian untuk masa yang belum dijalani
Ilustrasi pencatatan:
Pada tanggal 1 juli 2010 perusahaan membayar sewa gedung untuk masa dua tahun sebesar Rp10.000.000,00.
Jika dicatat sebagai harta, maka ayat jurnal pada tanggal 1 juli 2010 adalah:
Misalnya akhir periode akuntansi ditetapkan tanggal 31 Desember 2010, sehingga bagian dari sewa kantor yang telah menjadi beban sampai dengan akhir periode akuntansi adalah 5 bulan (1 juli 2010 - 31 Desember 2010) dengan nilai sebesar Rp2.500.000,00 (6/24 x Rp10.000.000,00).
Jurnal penyesuaiannya pada tanggal 31 Desember 2010 adalah:
Beban Sewa Rp 2.500.000 (D)
Jika dicatat sebagai beban, maka ayat jurnal pada tanggal 1 juli 2010 adalah:
Beban sewa Rp 10.000.000 (D)
Misalnya akhir periode akuntansi ditetapkan tanggal 31 Desember 2010, sehingga bagian dari sewa kantor yang belum menjadi beban sampai dengan akhir periode akuntansi adalah 17 bulan (1 Januari 2011 - 31 Juni 2012) dengan nilai sebesar Rp6.666.667 (16/24 x Rp12.000.000,00).
Jurnal penyesuaiannya pada tanggal 31 Desember 2010 adalah:
Sewa dibayar dimuka Rp 6.666.667
Jurnal penyesuaiannya pada tanggal 31 Desember 2010 adalah:
Sewa dibayar dimuka Rp 6.666.667
2. Pendapatan diterima di muka
Perusahaan sudah menerima pembayaran akan jasanya, namun dia belum menyelesaikannya. Jadi di awal dicatat sebagai utang lalu jadi pendapatan
Contoh dari akun pendapatan diterima di muka adalah sewa diterima di muka, bunga diterima di muka, asuransi diterima di muka, dan sebagainya.
Pencatatan pendapatan diterima di muka dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
- dicatat sebagai utang (kewajiban) à Jurnal penyesuaian untuk yang sudah diakui pendapatan
- dicatat sebagai pendapatanà jurnal penyesuaian untuk yang belum diakui pendapatan
Ilustrasi pencatatan:
Tanggal 1 Agustus 2008 diterima sewa toko untuk masa dua tahun sebesar Rp12.000.000,00.
Jika dicatat sebagai utang (kewajiban), ayat jurnal pada tanggal 1 Agustus 2008 adalah:
Kas Rp 12.000.000
Misalnya periode akuntansi berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, bagian dari sewa yang telah menjadi pendapatan adalah 5 bulan (1 Agustus 2008 - 31 Desember 2008) sebesar Rp2.500.000,00 (5/24 x Rp12.000.000,00), ayat jurnal penyesuaiannya pada tanggal 31 Desember 2008 adalah:
Sewa diterima di muka Rp 2.500.000
Jika dicatat sebagai pendapatan, ayat jurnal pada tanggal 1 Agustus 2008 adalah:
Kas Rp 12.000.000
Misalnya periode akuntansi berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, bagian dari sewa yang belum menjadi pendapatan adalah 19 bulan (1 Januari 2009 - 31 Juli 2010) dengan nilai sebesar Rp9.500.000,00 (19/24 x Rp12.000.000,00), ayat jurnal penyesuaiannya pada tanggal 31 Desember 2008 adalah:
Pendapatan sewa Rp 9.500.000
3. Piutang pendapatan / Pendapatan yang masih harus diterima
Piutang pendapatan / Pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan yang sudah menjadi hak dilihat dari segi waktu tetapi belum dicatat atau diterima pembayarannya.
Contoh akun pendapatan yang masih harus diterima adalah bunga yang masih harus diterima (piutang bunga), sewa yang masih harus diterima (piutang sewa), dan sebagainya.
Tanggal 1 November 2008 didepositokan uang ke bank sebesar Rp100.000.000,00 untuk tiga bulan dengan bunga 6% per tahun. Bunga deposito diterima secara bulanan setiap tanggal 1 bulan berikutnya. (6% dibuat perbulan jadi 0,5%/bulan).
Misalnya periode akuntansi berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, pendapatan bunga untuk bulan Desember 2008 sebesar Rp500.000,00 (=Rp100.000.000,00 x 0,5%) yang akan diterima tanggal 1 Januari 2009 harus dicatat sebagai pendapatan pada periode akuntansi tahun 2008, ayat jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2008 adalah:
Piutang bunga 500.000
4. Utang beban / Beban yang masih harus dibayar
Utang beban / Beban yang masih harus dibayar adalah beban yang sudah menjadi kewajiban dilihat dari segi waktu tetapi belum dicatat atau dilakukan pembayarannya.
Contoh akun beban yang masih harus dibayar adalah gaji yang masih harus dibayar, bunga yang masih harus dibayar, dan sebagainya.
Ilustrasi pencatatan:
Tanggal 1 Maret 2008 perusahaan meminjam uang ke Bank sebesar Rp20.000.000,00 dengan bunga 10% per tahun. Bunga dibayar di belakang setiap tanggal 1 September dan 1 Maret.
Misalnya periode akuntansi berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, maka beban bunga yang dibebankan untuk periode akuntansi yang bersangkutan adalah selama empat bulan (1 September 2008 - 31 Desember 2008) sebesar Rp 666.667,00 (=Rp20.000.000,00 x 4/12 x 10%), ayat jurnal penyesuaian pada tanggal 31 Desember 2008 adalah:
5. Penyusutan aktiva tetap
Penyusutan (penurunan nilai aktiva berdasarkan umur ekonomisnya) dapat dilakukan dengan berbagai metode, dapat menggunakan garis lurus, double declining,dll.
Contoh akun aktiva tetap adalah peralatan kantor, peralatan toko, kendaraan, mesin, gedung, tanah, dan sebagainya.
Ilustrasi pencatatan:
Ada peralatan dibeli tahun 2008 sebesar Rp 480.000.000, disusutkan selama 2 tahun. Dengan straight line method, maka didapat penyusutan tiap tahun Rp 40.000.000.
Beban penyusutan gedung Rp 40.000.000
Perlengkapan yang sudah terpakai vs masih tersisa. (dua metode berbeda)
Contoh akun perlengkapan adalah perlengkapan toko, perlengkapan kantor, dan sebagianya.
Pencatatan pemakaian perlengkapan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. sebagai harta (aktiva) à jurnal penyesuaian untuk yang sudah terpakai
b. sebagai beban à jurnal penyesuaian untuk yang masih tersisa
Ilustrasi pencatatan:
Tanggal 15 Mei 2008 dibeli perlengkapan kantor seharga Rp2.500.000,00 secara tunai. Pada akhir periode akuntansi tanggal 31 Desember 2008, perlengkapan yang masih tersisa sebesar Rp750.000,00.
Jika dicatat sebagai harta (aktiva), ayat jurnal pada tanggal 15 Mei 2008 adalah:
Perlengkapan kantor Rp 2.500.000
Bagian perlengkapan yang sudah terpakai sebesar Rp1.750.000,00 (=Rp2.500.000,00 - Rp750.000,00) ditetapkan menjadi beban, ayat jurnal penyesuaiannya pada tanggal 31 Desember 2008 adalah:
Beban perlengkapan kantor Rp 1.750.000
Jika dicatat sebagai beban, ayat jurnal pada tanggal 15 Mei 2008 adalah:
Beban perlengkapan kantor Rp 2.500.000
Beban perlengkapan kantor Rp 2.500.000
Bagian perlengkapan yang masih tersisa sebesar Rp750.000,00 belum menjadi beban, ayat jurnal penyesuaiannya pada tanggal 31 Desember 2008 adalah:
Perlengkapan Kantor Rp 750.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar